PERUBAHAN IKLIM & LIMBAH MAKANAN : MASALAH INI SERIUS HARUS CARI SOLUSINYA !
Perubahan iklim jadi salah satu masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini, dengan banyak faktor yang bikin kondisi lingkungan makin buruk. Salah satu penyebab yang sering dianggap sepele adalah limbah makanan. Tiap tahun, jutaan ton makanan kebuang sia-sia, dan saat membusuk di tempat pembuangan akhir, makanan ini malah nyumbang emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar. Nggak cuma itu, produksi makanan yang berlebihan juga bikin sumber daya alam makin terkuras.
Karena itu, ngelola limbah makanan dengan lebih bijak bisa jadi solusi penting buat ngurangin dampak perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Nah, dalam pembahasan ini, kita bakal bahas lebih dalam tentang gimana limbah makanan ikut berperan dalam mempercepat perubahan iklim.
A. Pengertian Perubahan Iklim
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca, yang awalnya bisa terjadi secara alami, misalnya karena siklus matahari. Tapi sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia jadi penyebab utama perubahan iklim, terutama karena penggunaan bahan bakar fosil.
Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan gas rumah kaca yang berfungsi kayak selimut, menyelimuti Bumi dan menjebak panas matahari, yang akhirnya bikin suhu Bumi makin naik.
Contoh gas rumah kaca yang bikin perubahan iklim antara lain karbon dioksida (CO₂) dan metana (CH₄). Gas-gas ini bisa datang dari banyak hal, seperti pemakaian bensin buat kendaraan, pembukaan lahan, dan penebangan hutan, yang semuanya ikut melepas karbon dioksida ke atmosfer.
B. Apa Itu Limbah Makanan ?
Limbah makanan (Food Waste) itu makanan yang kebuang dan nggak dimakan lagi, plus nggak bisa diolah ulang karena udah mengandung zat yang nggak baik buat lingkungan. Sampah makanan ini ada di setiap tahap, dari produksi sampai konsumsi. Secara umum, food waste bisa dibagi jadi dua kategori:
- Left over – sisa makanan dari penyajian yang berlebihan, biasanya karena kebiasaan masyarakat urban yang suka nyajiin makanan dalam jumlah banyak.
- Food waste – sisa makanan yang kebuang gara-gara perencanaan dan manajemen yang kurang baik, entah masih bisa dimakan atau nggak.
Selain itu, ada juga istilah food loss, yang berarti makanan udah hilang duluan sebelum sampai ke konsumen. Ini bisa kejadian di tahap produksi, pengolahan, penyimpanan, atau distribusi. Contohnya kayak gagal panen karena cuaca ekstrem, makanan rusak pas transportasi, atau penyimpanan yang nggak bener sampai akhirnya makanan jadi nggak layak makan sebelum nyampe ke rumah tangga, restoran, atau supermarket.
Ruang lingkup dari food loss dan food waste bisa dilihat di gambar di bawah ini.ni
C. Penyebab Limbah Makanan
Penyebab makanan kebuang, alias food loss dan food waste, sebenernya beda banget. Food loss biasanya gara-gara faktor luar, kayak cuaca, infrastruktur yang jelek parah, atau manajemen yang nggak efektif dari proses produksi sampe distribusi. Nah, kalau food waste lebih banyak karena ulah manusia sendiri, misalnya makanan nggak dimakan karena nggak sesuai selera, masak kebanyakan, kurang sadar kalau makanan itu berharga, atau nggak peduli buat ngatur sisa makanan. Selain itu, banyak juga makanan yang kebuang gara-gara lewat tanggal kedaluwarsa
D. Situasi Dunia Menghadapi Limbah Makanan
Ngurangin makanan yang kebuang itu penting banget, apalagi di dunia yang makin banyak orang kelaparan sejak 2014, sementara tiap hari ada berton-ton makanan yang masih layak makan malah dibuang gitu aja.
Secara global, sekitar 13,2% makanan yang diproduksi udah hilang sebelum sampai ke ritel, dan sekitar 19% lagi kebuang di rumah, restoran, atau toko. Kebayang kan, seberapa banyak makanan yang sia-sia?
Nah, di Hari Kesadaran Internasional tentang Kehilangan dan Pemborosan Pangan 2024 ini, fokusnya bakal ke pentingnya pendanaan buat ngedukung usaha ngurangin makanan yang terbuang. Selain buat bantu atasi masalah ini, langkah ini juga bisa ngejar target iklim dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan 2030.
E. Situasi Indonesia Menghadapi Limbah Makanan
Food Loss & Food Waste di Indonesia: Masalah Serius yang Harus Kita Hadapi
Bappenas Republik Indonesia pernah ngerilis Laporan Kajian Food Loss and Waste tahun 2021, yang nunjukin kalau tumpukan sampah food loss dan food waste di Indonesia selama 2000-2019 udah nyampe angka 115-184 kg per orang per tahun! Itu berarti, dalam sebulan, tiap orang bisa ngehasilin sekitar 9,6-15,3 kg makanan yang kebuang sia-sia. Dari rantai pasok makanan, tahap konsumsi jadi penyumbang terbesar. Kalau dari jenis makanan, makanan yang paling banyak kebuang berasal dari kategori padi-padian, sedangkan sektor pangan paling nggak efisien ada di hortikultura, terutama sayur-sayuran.
Dampak dari food loss dan food waste ini nggak main-main. Bukan cuma lingkungan yang kena imbas, tapi juga ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Selama periode 2000 - 2019, total emisi dari makanan yang kebuang diperkirakan nyampe 1.702,9 Mt CO₂, yang setara dengan 7,29% emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Indonesia per tahun. Selain itu, kerugian ekonomi dari makanan yang terbuang ini bisa mencapai 213-551 triliun rupiah per tahun, atau sekitar 4-5% dari PDB Indonesia. Parahnya lagi, kalau makanan yang kebuang itu bisa dimanfaatin, seharusnya bisa cukup buat ngasih makan sekitar 61-125 juta orang, yang setara dengan 29,47% populasi Indonesia!
Makanya, kita semua harus lebih bijak dalam ngehargain makanan. Jangan sampai kebiasaan buang-buang makanan terus berlanjut, karena dampaknya nggak cuma ke dompet kita sendiri, tapi juga ke lingkungan dan kehidupan banyak orang. Yuk, mulai lebih peduli sama makanan yang kita konsumsi dan kurangi limbah makanan dari sekarang!
F.Kenapa sih kita harus ngurangin food loss dan food waste?
Makanan yang kebuang bikin sistem pangan kita jadi nggak berkelanjutan. Soalnya, kalau makanan hilang atau terbuang, semua sumber daya yang dipakai buat produksi mulai dari air, lahan, energi, tenaga kerja, sampai modal. Selain itu, makanan yang dibuang ke tempat sampah malah nambah emisi gas rumah kaca, yang bikin perubahan iklim makin parah. Dampaknya? Ketersediaan makanan berkurang, harga makanan bisa naik, dan masalah ketahanan pangan makin rumit.
Sistem pangan yang kuat harus berkelanjutan. Makanya, kita butuh pendekatan yang terintegrasi buat ngurangin makanan yang kebuang. Aksi nyata harus dilakukan, baik di level global maupun lokal, supaya makanan yang udah diproduksi bisa dimaksimalkan. Penerapan teknologi, solusi inovatif (kayak platform e-commerce buat jualan makanan atau sistem pengolahan makanan yang bisa dipindah-pindah), cara kerja baru, serta praktik terbaik buat ngejaga kualitas makanan dan ngurangin food loss dan food waste jadi kunci buat perubahan besar ini.
Tinggal 6 tahun lagi buat ngejar target 12.3 dari Sustainable Development Goal 12 (Responsible Consumption and Production), jadi kita harus gerak cepat buat ngurangin makanan yang kebuang sebelum terlambat!
G. Cara Ngelawan Food Loss & Food Waste
Buat produsen/pemasok
-
Produksi Gak Sia-siaBikin rencana produksi yang pas sama permintaan pasar, biar gak ada makanan kebuang sia-sia dan sumber daya alam gak kepake berlebihan.
-
Atur Stok Biar Gak NumpukJangan produksi kebanyakan, kalau kelebihan stok, mending didistribusiin ke yang butuh daripada mubazir.
-
Upgrade Cara Panen & SimpanPeningkatan cara panen, penyimpanan, pengolahan, dan distribusi makanan biar gak banyak yang rusak sebelum nyampe ke tangan pembeli.
-
Data Itu Penting!Punya data akurat buat tau di mana biasanya food loss & food waste sering kejadian, jadi bisa diantisipasi.
-
Inovasi Gak Boleh KendorBisa coba platform e-commerce buat jualan lebih efektif atau bikin sistem pengolahan makanan yang fleksibel.
-
Kemasan yang Lebih OkePakai kemasan yang lebih bagus biar makanan awet, plus jangan terlalu ketat sama standar estetika buah & sayur—gak harus mulus yang penting masih fresh!
-
Gunakan Peti, Bukan Kantong PlastikPakai peti buat angkut sayur & buah bisa ngurangin food loss sampe 87%! Selain itu, lebih ramah lingkungan daripada plastik sekali pakai
Buat supermarket & toko grosir
-
Diskon Buat Makanan ‘Kurang Ganteng’
Barang yang bentuknya gak sempurna atau udah deket tanggal "best before" bisa dikasih diskon, biar tetep kepake dan gak kebuang sia-sia. -
Donasiin Aja!
Kalau ada makanan yang gak kebeli tapi masih aman dimakan, lebih baik disumbangin ke yang butuh daripada dibuang. -
Cek Titik Pemborosan
Harus tau di mana sering terjadi pemborosan, biar bisa cari solusi yang pas buat ngurangin food waste. -
Bukan Sampah, Tapi Pakan Ternak
Kalau emang ada makanan yang udah gak bisa dikonsumsi manusia, bisa dikasih ke peternak buat pakan hewan. Setidaknya masih ada manfaatnya!
Kasih Insentif Biar Semangat
Dukung aksi pengurangan food waste dengan insentif buat bisnis yang ngurangin makanan terbuang, plus dorong kerja sama di seluruh rantai pasokan.-
Bantu Inovasi & Pelatihan
Sediakan pelatihan, teknologi, dan inovasi buat semua pelaku usaha, terutama produsen kecil biar makin efisien. -
Bikin Bank Makanan
Fasilitasi pengadaan bank makanan biar makanan sisa yang masih layak bisa nyampe ke yang butuh, bukan ke tempat sampah. -
Hubungin Petani Langsung ke Konsumen
Permudah akses petani ke pembeli dengan bikin rantai pasokan lebih pendek, misalnya lewat pasar petani, jadi makanan lebih cepat sampai dan gak kebuang di tengah jalan.
Buat sektor swasta
-
Dukung Kebijakan & Regulasi
Bantu bikin ekosistem yang mendukung pengurangan food waste lewat kebijakan yang jelas dan kelembagaan yang solid. -
Ciptain Iklim Investasi yang Adil
Pastikan semua pelaku rantai pasok, termasuk petani kecil dan perempuan, dapet manfaat yang seimbang dari sistem pangan yang lebih berkelanjutan. -
Bikin Orang Melek Isu Food Waste
Gencarkan kampanye kesadaran dan advokasi biar makin banyak pihak yang peduli dan ikut aksi nyata. -
Bangun Kemitraan & Kolaborasi
Jalin kerja sama antar bisnis, pemerintah, dan komunitas buat solusi yang lebih efektif dan berdampak luas. -
Dukung Inovasi & Teknologi
Investasi di produk dan proses inovatif yang bisa bantu mengurangi food waste, kayak sistem penyimpanan canggih atau aplikasi distribusi makanan berlebih. -
Naikin Kapasitas di Rantai Pasok
Perkuat SDM dan infrastruktur di seluruh rantai pasok biar makin efisien dan minim pemborosan makanan.
Bagi konsumen
-
Jangan Langsung Buang, Bisa Diolah Lagi!
Sisa makanan bisa dijadiin menu baru buat besok, bukan langsung masuk tempat sampah. -
Simpan Makanan dengan Benar
Biar gak cepet busuk, simpen makanan sesuai jenisnya—kulit pisang jangan ditaruh di kulkas, tapi wortel harus! -
Rencanain Makan, Jangan Kalap
Bikin menu mingguan, belanja secukupnya, dan pesan porsi kecil di restoran biar gak ada makanan terbuang sia-sia. Plus, coba pola makan lebih ramah lingkungan, misalnya kurangin konsumsi daging. -
Lebih Banyak Buah, Sayur, dan Kacang
Selain sehat, pola makan ini juga lebih ramah lingkungan dibanding produksi daging yang nyedot banyak air dan lahan. -
Cek Stok Sebelum Belanja
Jangan asal beli! Lihat dulu isi kulkas dan catat yang bener-bener dibutuhin biar gak numpuk dan basi. -
Paham Bedanya Expired & Best Before
Best before = masih oke kalau belum busuk. Expired = udah gak aman. Jangan salah baca tanggal ya! -
Buah ‘Gak Cakep’ Masih Bisa Dipake
Jangan remehkan buah bentuk aneh, bisa diolah jadi jus, smoothies, atau campuran sup. -
Bekuin Makanan Supaya Awet
Gak langsung dipake? Bekuin aja! Bahkan susu bisa disimpen di freezer. Kalau gak ada kulkas, bisa dikeringin atau taruh di wadah kedap udara. - https://youtu.be/4doYb2d2sTg?si=mhe_ZIsJB_L1kpTB
Manfaatin Sampah Makanan
Sisa makanan bisa dipake buat pakan ternak atau dijadiin kompos biar balik lagi ke alam, bukan cuma numpuk di tempat sampah.
Tahukah kamu?
- Sekitar 735 juta orang di dunia kelaparan, sementara limbah makanan nyumbang 8-10% emisi gas rumah kaca dan jadi hotspot metana.
- Setiap hari, rumah tangga buang lebih dari 1 miliar makanan yang masih layak makan, yang setara dengan 1,3 porsi makanan setiap hari untuk semua orang yang kelaparan di dunia.
- Padahal, masih banyak peluang buat pendanaan pengurangan limbah makanan dan pola makan rendah karbon yang belum dimanfaatin, dengan cuma ada investasi USD 0,1 miliar di tahun 2019/20. Ini cuma sebagian kecil dari kebutuhan tahunan yang diperkirakan mencapai USD 48 hingga 50 miliar.
Daftar Pustaka
Perserikatan Bangsa - Bangsa. (n.d.). Apa Itu Perubahan Iklim? Indonesia. https://indonesia.un.org/id/172909-apa-itu-perubahan-iklim
Helmyati. (2024, September 12). Mengenal Istilah Food Loss dan Food Waste dan Situasinya di Indonesia. https://pkgm.fk.ugm.ac.id. https://pkgm.fk.ugm.ac.id/2024/09/12/1656/#:~:text=Food%20loss%20merujuk%20pada%20makanan,konsumsi%20yang%20terbuang%20sebagai%20sampah.&text=Sumber%3A%20Bappenas.,(2021)
United Nations. (n.d.). Food loss and waste reduction. https://www.un.org/en/observances/end-food-waste-day
Sejauh mana Indonesia Darurat Sampah Makanan? (n.d.). Universitas Negeri Semarang. https://unnes.ac.id/feb/sejauh-mana-indonesia-darurat-sampah-makanan/
Food loss & food waste: Ketika Makanan Yang Terbuang Menjadi Masalah Bagi Lingkungan – Envihsa FKM UI. (2022, May 25). Envihsa FKM UI – Nurture Nature, Better Future. https://envihsa.fkm.ui.ac.id/food-loss-food-waste-ketika-makanan-yang-terbuang-menjadi-masalah-bagi-lingkungan/

